Bagaimana
cara mengalokasikan uang yang ada? Produk-produk investasi apa saja yang
memiliki prospek cerah? Lalu, kira-kira berapa % (persen) uang yang kita miliki
untuk dialokasikan dalam bentuk investasi saham, reksadana, ataupun yang
lainnya? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini banyak menyelimuti para profesional mudah yang selama ini bergelut dalam dunia bisnis investasi keuangan.
Pengelolaan
portofolio dalam bentuk investasi tertentu, sangat membutuhkan naluri bisnis
untuk memilih investasi yang tepat dan sangat penting bagi kehidupan finansial
kita. Karena secara prinsipil, portofolio investasi setiap individu sifatnya sangat
beragam dan unik, tidak bisa kita sama ratakan, dan akan berbeda satu sama
lainnya sesuai dengan faktor dan tujuan berinvestasi ataupun mengacu pada profil
dan kemampuan diri masing-masing, baik itu dari segi keuangan yang dimiliki,
profil tingkat risiko, dan pengetahuan bisnis yang kita miliki tentang memahami
sejauh mana investasi itu.
Sebelum
lebih jauh kita membahas tentang cara menyusun portofolio investasi keuangan,
kami akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu arti dan pengertian portofolio
dalam bidang keuangan. Dalam bidang keuangan portofolio bisa diartikan sebagai =>
“sekumpulan aset-aset yang dimiliki, bisa berupa investasi yang dimiliki oleh
kita ataupun perusahaan. Investasi tersebut bisa berupa uang, deposito, emas,
saham, properti, obligasi, dan lain sebagainya.
Memasuki
semester II tahun 2016 ini, belajar dari adanya dinamika dunia investasi
periode semester I, sudah saatnya kembali untuk mulai menyusun atau menata
ulang maupun mengevaluasi ulang portofolio investasi yang telah kita lakukan
sebelumnya per-bulan Januari sampai dengan bulan Juni. Hal ini sangat penting,
mengingat mungkin ada hal-hal unik ataupun kelemahan-kelemahan yang terjadi di
periode investasi keuangan yang kita lakukan sebelumnya. Nah, berikut ini ada beberapa
tips, kiat dan langkah yang bisa anda lakukan untuk mulai mengevaluasi
portofolio anda, apakah investasi yang dilakukan telah tepat sasaran atau
belum? Dan bagaimana tips dan cara melakukan manajemen keuangan?
Teliti dan Kenali Profil Adanya Risiko
Meneliti
dan mengenali profil resiko, dapat anda mulai dari berapa sih usia anda saat
ini? Seandainya, usia anda masih tergolong relatif sangat muda, silahkan anda menganalisa
dengan memilih investasi yang lebih "high
rewards", dimana investasi jenis ini mengandung tingkat risiko yang lebih
besar, seperti membeli saham dan investasi dalam bentuk reksadana saham. Namun,
seandainya usia anda sudah memasuki 50 (lima puluh) tahun, agar lebih
mengutamakan untuk memilih berbagai investasi yang lebih “low risk”, seperti obligasi dan reksadana pendapatan tetap atau
reksadana campuran.
Setelah
anda selesai menganalisis hal-hal yang kami kemukakan diatas, selanjutnya
adalah mempelajari bagaimana profil risiko yang anda miliki? Karena pada
prinsipnya, semua investasi yang berbentuk high reward biasanya juga akan
memiliki high risk. Artinya, semua
orang pasti hanya mau mendapat keuntungan dan uang besar, namun tidak semua
orang siap untuk menghadapi risiko yang datang menyertainya. Kalau anda sering risau
atau kuatir, serta tidak bisa tidur nyenyak disebabkan selalu memikirkan tentang
pergerakan saham anda, maka sejujurnya anda tidak cocok berinvestasi dan
menanamkan uang anda pada instrumen yang memiliki risiko tinggi alias high
risk.
Jadi,
bila anda adalah orang yang bertipe selalu menghindari adanya risiko, maka
sebaiknya agar menempatkan investasi ada pada obligasi atau reksadana
pendapatan tetap atau reksadana campuran. Meskipun kelihatannya sepele, kedua
hal di atas akan sangat mempengaruhi tingkat kemauan anda untuk mengalokasikan
aset anda yang sifatnya sangat unik antara orang yang satu dengan lainnya.
Penempatan Investasi Aset Sesuai Profil
Nah,
setelah anda mengenali secara detail profil diri, maka segeralah tentukan
berapa angka porsi yang cocok sesuai dengan kepribadian anda sendiri. Semakin anda
memiliki pikiran untuk menghindari risiko, maka anda semakin konservatif.
Untuk
ukuran investor yang bersifat konservatif, angka dikisaran 70-75% (persen),
bisa dialokasikan dalam bentuk obligasi dan reksadana pendapatan tetap, kemudian
dikisaran 15-20 persen untuk saham atau reksadana saham, dan kisaran 5-15
persen untuk savings. Tujuan utama dari investasi yang bersifat konservatif ini
adalah dalam rangka untuk melindungi nilai uang terutama bila terjadi inflasi.
Sedangka,
bagi anda yang merupakan investor moderat atau agresif, angka dikisaran 35-40
persen bisa dialokasikan ke investasi yang bersifat low risk, seperti untuk obligasi
dan reksadana pendapatan tetap. Kemudian pada angka 50-55 persen bisa anda alokasikan
terhadap investasi yang lebih tinggi risiko dan keuntungannya, seperti berinvestasi
pada reksadana saham ataupun investasi langsung ke saham. Tujuan dari investasi
moderat agresif ini adalah dalam rangka untuk mendapatkan percepatan
pertumbuhan nilai uang.
Jeli Memilih Jenis Investasi
Jika
anda telah mantap memilih jalan untuk berinvestasi di bidang saham, sebaiknya anda
harus hati-hati dan ekstra selektif, karena pada prinsipnya tidak semua saham yang
ada itu cocok dijadikan objek investasi. Pilihlah jenis-jenis saham yang sesuai
dan cocok dengan profil anda sendiri, sangat dianjukan agar jangan membeli jenis
saham gorengan, kemudian jangan sekali-kali membeli saham hanya karena adanya rumor
yang berkembang ataupun karena direkomendasikan orang lain. Ingat, teliti lebih
dahulu sebelum membelinya. Bila belum mengerti tentang instrumen jenis investasi
ini, alangkah baiknya mulainya untuk belajar dan jangan memaksakan diri.
Jika
suatu waktu, anda berhasrat besar ingin memetik dan menikmati keuntungan dari
bursa saham namun tidak mempunyai skill yang memadai untuk bisa langsung terjun
ke dunia saham, maka anda bisa memulainya dengan berinvestasi pada reksadana
saham. Karena pada reksadana saham, ada banyak manajer investasi yang memiliki
kemampuan tinggi untuk mengelola investasi uang anda. Tidak hanya saham saja
yang mereka kelola, melainkan juga ada reksadana campuran dan pendapatan tetap.
Namun,
meskipun banyak para pakar yang duduk sebagai manajer investasi dalam reksadana
saham, jangan lupa agar tetap melakukan tindakan berupa teliti sebelum memilih
produk reksadana. Bagaimana caranya? Anda dapat meneliti dan menelaah ataupun
membandingkan kinerja reksadana yang satu dengan kinerja reksadana sejenis yang
dimiliki oleh perusahaan lainnya. Kemudian, pilihlah produk-produk reksadana
yang benar-benar memiliki keunggulan kinerja reksadana lainnya dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir dan juga di saat terjadinya krisis ekonomi,
reksadana mana yang mampu bertahan ataupun hanya mengalami sedikit kerugian.
Disamping
reksadana saham, obligasi juga bisa menjadi alternatif pilihan yang tidak kalah
menarik. Namun, tetap saja harus dicermati dengan baik dalam hal untuk memilih jenis
obligasi agar nantinya dapat menghindari terjadinya risiko gagal bayar surat
utang. Sebaiknya, tidak salah untuk terlebih dahulu mencek fundamental
perusahaan yang bersangkutan.
Tetap Melakukan Evaluasi Dan Rebalancing
Apapun
produk investasi yang anda pilih agar senantiasa memilih produk investasi
dengan hati-hati, cermat, dan cek setidaknya sekali dalam setahun apakah
hasilnya sesuai harapan atau tidak? Lakukan pula metode membandingkan antara
produk yang satu dengan produk investasi sejenis lainnya, apakah kinerjanya
cukup memuaskan? Jika seandainya tidak, maka tidak salah agar anda memberanikan
diri untuk merombak ulang, meskipun keputusan atau kebijakan tersebut akan
mendapatkan resiko, yaitu anda akan mengalami kerugian sedikit.
Mengapa
harus menunggu waktu selama setahun untuk melakukan evaluasi ataupun
rebalancing? Hal ini disebabkan, waktu setahun tersebut merupakan rentang waktu
yang sangat baik untuk mengetahui kinerja sebuah produk investasi, jadi tidak
bisa terburu-buru dan senantiasa agar memberikan waktu terhadap produk
investasi anda untuk dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Demikian cara dan tips
untuk menyusun, mengevaluasi dan mengelola portofolio pribadi anda dalam
kegiatan bisnis investasi keuangan di masa depan, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah profit bagi anda. Bagi anda yang ingin belajar tentang memulai bisnis online, silahkan baca tulisan kami yang berjudul tips dan cara memulai bisnis online agar dapat memahami ilmu di dunia bisnis online masa depan.
Salam
Advokat Indonesia. Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....