Orang suku Batak sebagai seorang advokat / pengacara / lawyer
maupun konsultan hukum yang handal dalam kiprahnya di dunia jasa bantuan hukum bukan
merupakan hal yang asing lagi. Mungkin hal ini benar adanya, bila kita lihat
dari sudut pandang ilmu antropologi, dimana budaya Batak yang "egaliter” membuka peluang dan kebiasaan
untuk mengemukakan pendapat dan pandangannya di depan umum (kala itu adalah
raja-raja), mempertahankan pendapatnya, berdebat dan atau bersilat lidah sudah
secara turun menurun dilakukan, sehingga hal ini sedikit benyaknya telah
membentuk opini publik, bahwa dunia advokat sangat cocok untuk orang Batak
karena sesuai dengan kehidupan kultur budaya Batak.
Memang tak dapat kita pungkiri, bahwasanya kehandalan seorang advokat Batak dalam dunia peradilan di Indonesia sedikit banyak telah didominasi advokat suku Batak, mulai dari kasus yang melibatkan rakyat kecil sampai konglomerat, mulai dari rakyat jelata sampai Presiden Republik Indonesia. Disetiap lini kasus hukum yang ada, selalu wajah-wajah advokat suku Batak ini yang selalu muncul kepermukaan dan tampil di layar kaca.
Sebut saja advokat Adnan Buyung Nasution (alm), seorang mantan jaksa
yang kemudian mengundurkan diri dan beralih profesi menjadi seorang advokat dan
juga sebagai aktivis pembela hak azasi manusia (HAM). Dalam sepanjang karir advokat
Adnan Buyung Nasution telah melahirkan dan mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta yang kemudian menjadi YLBHI.
YLBHI itulah yang selanjutnya dikenal sebagai mesin lokomotif demokrasi dan penegakan
hukum di Indonesia. Disamping itu advokat Adnan Buyung Nasution (ABN) pernah juga
menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada masa Presiden RI Bambang
Susilo Yudoyono (SBY).
Kemudian advokat Batak selanjutnya adalah advokat Otto
Hasibuan yang merupakan advokat handal, top dan kawakan dalam dunia profesi
advokat di Indonesia. Beliau juga adalah merupakan Ketua Dewan Pengurus
Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) yang merupakan wadah dari
organisasi advokat Indonesia untuk melahirkan dan menciptakan advokat-advokat yang
handal dan tangguh di nusantara.
Selanjutnya ada nama advokat Todung Mulya Lubis, advokat
ganteng dan babyface ini pernah membela habis-habisan kaum buruh dalam Marsinah,
buruh wanita yang pada jaman rezim militerisme Presiden Suharto harus mati dan kasusnya
didiamkan begitu saja. Todung Mulia Lubis (TML) yang kemudian namanya menjadi
besar karena perjuangannya membela hak-hak asasi manusia dari mereka si kaum buruh/karyawan yang tertindas. Sikap hidup membela kaum buruh yang tertindas inilah menjadikan
Todung Mulia Lubis menjadi sebuah paradoks advokat, bahwasa tidak semua advokat
itu selalu dianggap hidup gemerlap kemewahan dan bergelimangan harta benda
duniawi.
Adalagi advokat / pengacara / lawyer yang berdarah batak
lainnya, yaitu: advokat Indra Sahnun Lubis yang banyak menangani kasus-kasus besar serta
menyedot perhatian publik di Indonesia. Advokat Indra Sahnun Lubis adalah
merupakan advokat yang membela perkara / kasus Anggoro dan Anggodo yang menjadi
"kotak Pandora" kasus
hukum Indonesia tahun 2009 lalu. Indra Sahnun Lubis juga merupakan Presiden /
Pendiri Kongres Advokat Indonesia (KAI).
Kemudian advokat Hotma Sitompul dan advokat Juniver Girsang yang berada di
garis depan dalam membela dan mendampingi kasus mantan Ketua KPK Antasari Azhar
yang dituduh / disangka melakukan pembunuhan terhadap Nazaruddin.
Lalu, siapa yang tidak kenal advokat Ruhut Sitompul, Pria
kelahiran Medan, 24 Maret 1954 ini beberapa bulan belakangan ini selalu menyedot
perhatian publik, hingga stasiun televisi swasta Metro TV selalu memberitakan
tingkah polah "Si Poltak Raja
Minyak Dari Medan" ini dengan satu scene berita tiap hari, terutama
sejak kasus Century-Gate bergulir. Pria berkucir dan eksentrik ini merupakan advokat
/ lawyer kondang sebelum terpilih menjadi wakil rakyat DPR-RI dari Partai
Demokrat.
Sementara itu, advokat Hotman Paris Hutapea yang selalu tampil
menangani kasus-kasus yang "menyerempet" ranah yang berkaitan dengan
dunia artis /selebiritis / seleb (selebritis
entertainment). Kasus yang ditangani advokat Hotman Paris Hutapea cukup banyak
menyedot perhatian publik, fenomenal dan melambungkan nama Hotman Paris
Hutapea, ketika pengacara yang berbadan besar dan sangat totok logat bahasa
Bataknya menangani kasus "Bollywood
Manohara” yang berkasus dan berseteru dengan salah satu anggota Kerajaan dari
Negeri Malaysia. Begitu juga kasus-kasus yang melibatkan Warga Negara Asing
(WNA) selalu wajah advokat Batak Hotman Paris Hutapea yang muncul untuk tampil menangani
kasus-kasus tersebut.
Selanjutnya, siapa yang tidak kenal advokat Batak lainnya, advokat Junimart
Girsang dan juga advokat Yan Apul H. Girsang (Yan Apul) yang dikenal sebagai advokat / pengacara
top dan terkenal di era tahun 80-an dan 90-an).
Adalagi advokat Batak yang bernama advokat Luhut MP. Pangaribuan yang
merupakan sahabat karib dari Alm. Adnan Buyung Nasution merupakan salah satu
advokat Batak yang beken dan salah seorang advokat yang aktif di YLBHI.
Kemudian, ada satu nama advokat dari etnis suku Batak yang bernama
Juan Felix Tampubon, dimana secara tiba-tiba nama advokat Juan Felix Tampubolon tampil
kepermukaan dengan menjadi Ketua Koordinator Tim Advokat / Pengacara mantan Presiden
Soeharto (Keluarga Cendana), mulai dari kasus yang menyangkut terhadap nama
Presiden Soeharto sampai kepada kasus-kasus hukum yang sedang dihadapi oleh
anak-anak mantan Presiden RI tersebut (misalnya: kasus keluarga Bambang, Tommy
Soeharto, dan juga kasus yang melibatkan Mbak Tutut) semuanya dipegang dan
ditangani oleh advokat / pengacara yang berparas ganteng, tinggi, berhidung mancung
dan seperti orang bule ini.
Beberapa nama advokat / pengacara Batak ini sangat gampang
dikenal dikarenakan setiap mencantumkan namanya selalu diikuti dengan marga di
belakang, disamping faktor kemampuan yang mereka dalam menganalisa kasus hukum.
Pada provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebenarnya sangat banyak nama advokat / pengacara / lawyer yang berdarah batak, tapi karena nama atau wajahnya tidak pernah atau jarang muncul di media massa (televisi, majalah, tabloid, dlsb), maka popularitasnya kurang menggema dan diketahui oleh masyarakat.
Di Kota Medan, umumnya di wilayah Pengadiltan Tinggi Medan juga sangat banyak orang terbaik yang bersuku Batak menjalankan profesi sebagai advokat / lawyer / pengacara / penasihat hukum & konsultan hukum, namun karena kurangnya ekspose pada media massa, membuat nama-nama advokat / lawyer / pengacara / penasehat hukum & konsultan hukum yang membuka kantor hukum / law firm di Medan kurang begitu dikenal secara luas. Salah seorang advokat / lawyer / pengacara / penasehat hukum & konsultan hukum Batak di Medan adalah pengacara N. Hasudungan Silaen, SH yang sudah berpraktek sebagai pengacara sejak tahun 1998 di Kota Medan dan sekitarnya.
Pada provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebenarnya sangat banyak nama advokat / pengacara / lawyer yang berdarah batak, tapi karena nama atau wajahnya tidak pernah atau jarang muncul di media massa (televisi, majalah, tabloid, dlsb), maka popularitasnya kurang menggema dan diketahui oleh masyarakat.
Di Kota Medan, umumnya di wilayah Pengadiltan Tinggi Medan juga sangat banyak orang terbaik yang bersuku Batak menjalankan profesi sebagai advokat / lawyer / pengacara / penasihat hukum & konsultan hukum, namun karena kurangnya ekspose pada media massa, membuat nama-nama advokat / lawyer / pengacara / penasehat hukum & konsultan hukum yang membuka kantor hukum / law firm di Medan kurang begitu dikenal secara luas. Salah seorang advokat / lawyer / pengacara / penasehat hukum & konsultan hukum Batak di Medan adalah pengacara N. Hasudungan Silaen, SH yang sudah berpraktek sebagai pengacara sejak tahun 1998 di Kota Medan dan sekitarnya.
Melihat fakta-fakta dan daftar nama-nama advokat Batak yang sudah sukses
diatas, sedikit banyaknya telah menciptakan hasrat dan keinginan dari para generasi
muda berdarah Batak untuk terjun menggeluti dunia profesi advokat / pengacara
karena sangat menantang dan layak menjadi salah satu pilihan pekerjaan untuk
masa depan.
Namun pernahkah anda mencari tahu tentang biografi
masing-masing nama advokat Batak di atas ? Bagaimana perjuangan yang dilakukan sehingga
bisa sukses menjadi advokat ? Seandainya anda pernah membaca riwayat hidup para
advokat sukses dan top / terkenal di Indonesia adalah dimulai dengan perjuangan yang sangat berat dan berliku.
Dengan kata lain, nama besar seorang advokat tidak secara tiba-tiba jatuh dari langit.
Satu hal yang terpenting, penguasaan akan ilmu hukum dan juga
ilmu praktek hukum, baik yang bersifat litigasi maupun non-litigasi adalah modal dasar yang harus dimiliki bila ingin menjadi
advokat sukses seperti nama-nama diatas. Namun, ada faktor lain yang juga turut serta membesarkan nama seorang advokat, yaitu :
- adanya ketekunan dan kesabaran;
- adanya kepiawaian akan hukum acara, khususnya dalam
menangani dan memenangkan kasus-kasus sulit, rumit atau perkara yang pelik merupakan
salah satu faktor penentu yang dapat melambung nama seorang advokat / pengacara;
- memiliki gedung kantor advokat / pengacara / lawyer, yang lokasinya
strategis, representasif, berkelas adalah
juga sangat menentukan bonafit kantor advokat yang bersangkutan. Ingat kepopuleran
nama advokat / pengacara Batak terjadi setelah dirinya memiliki gedung kantor advokat
sendiri dan sering muncul di pemberitaan media massa.
Itulah sedikit tulisan tentang keberadaan advokat Batak
(Tapanuli) yang sukses menjadi seorang advokat besar di Indonesia, semoga bermanfaat. Dan bila anda tidak mengatahui apa itu advokat / pengacara / lawyer ataupun konsultan hukum silahkan baca informasinya di laman apa itu advokat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....