Rumah susun,
apartemen, dan kondominium merupakan hunian beda tempat tinggal yang sangat populer
dibangun di area perkotaan. Hal ini terjadi semakin sempitnya lahan area perkotaan
di Indonesia, mengakibatkan perusahaan properti menjajaki sayap usahanya
berinvestasi pada hunian vertikal daripada membangun properti untuk rumah
tradisional. Tentu saja hal ini semakin menambah alternatif bagi masyarakat
untuk menentukan jenis hunian mana yang kira-kira cocok dengan kondisi keuangan
mereka.
Secara
faktual jenis hunian vertikal yang dikenal dan populer ditengah-tengah masyarakat
properti Indonesia, khususnya di Kota Medan yang bisa dijadikan sebagai pilihan
untuk tempat tinggal, yaitu: rumah susun, apartemen dan kondominium memiliki
perbedaan.
Nah, untuk
mengetahui perbedaan prinsipil antara ke-3 (ketiga) jenis hunian diatas, berikut
kami akan menjelaskannya untuk membantu memahami dan menelaah apa yang menjadi perbedaan
nyata tipe hunian dimaksud, sebagai bekal bagi anda para advokat yang
bercita-cita untuk menjadi pengacara spesialis properti di Indonesia.
1. Tipe Rumah Susun (Rusun)
Sebenarnya banyak
istilah yang digunakan untuk menginterpretasikan yang dikenal secara umum
sebagai rumah hunian bertingkat ini, namun dalam peraturan perundang-undangan
Indonesia secara tegas hanya menggunakan satu istilah saja yang selanjutnya dikenal
dengan nama rumah susun. Istilah rumah susun, bisa ditemukan dan dilihat secara
tegas dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah
Susun.
Berdasarkan ketentuan
undang-undang No. 20/2011 tersebut, rumah susun didefinisikan sebagai => “bangunan
gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam
bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal, dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki
dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi
dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama”.
Faktor utama
yang dapat membedakan rumah susun (rusun) dengan apartemen dan kondominium
adalah mengenai fasilitas dari sarana dan prasaran yang ditawarkan. Dimana pada
umumnya, rumah susun hanya dilengkapi dengan prasarana dasar, seperti jaringan
jalan, drainase, sanitasi, air bersih dan tempat sampah. Sedangkan utilitas
umum atau kelengkapan penunjang lain pada lingkungan tinggal rumah susun antara
lain adalah jaringan listrik, jaringan telepon dan jaringan gas. Sementara, bila
kita melihat dan mencermati fasilitas pada apartemen dan kondominium tersedia
fasilitas yang lebih lengkap, mulai dari area wilayah parkir yang cukup luas, adanya
kolam renang dan juga sarana kebugaran untuk kesehatan.
2. Tipe Apartemen dan Kondominium
Secara kasat
mata, tidak kelihatan ada perbedaan yang nyata antara apartemen dan kondominium,
kecuali dari segi penggunaan istilah saja. Namun, menurut para agen profesional properti dan juga para
pekerja penggiat profesi properti lainnya di Indonesia, sebenarnya terdapat sedikit
perbedaan dari apartemen dan kondominium.
Istilah kata
apartemen berasal dari Amerika Serikat (USA) yang merujuk pada satuan hunian
yang menempati bagian tertentu dari sebuah gedung. Dari pengertian dan definisi
apartemen, dapat diambil kesimpulan bahwasanya apartemen adalah => “merupakan
jenis tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu
bangunan”. Dimana satu gedung apartemen dapat memiliki puluhan atau ratusan
unit apartemen. Sedangkan pada Britania Raya dan atau negara-negara
persemakmuran, istilah apartemen lebih dikenal dengan nama “flat”.
Sementara, kondominium
atau sering disebut di Indonesia dengan nama “kondo” dikenal dalam sistem hukum
Italia dan berasal dari kata “con”
yang berarti bersama-sama, dan kata “dominium”
yang memiliki arti sebagai pemilikan. Maka, secara definisi, kondominium => merupakan
bentuk hak guna perumahan di mana bagian tertentu real estate dimiliki secara
pribadi, seperti kamar apartemen, sementara dalam hal penggunaan akses ke
fasilitas seperti lorong, sistem pendingin, elevator dan eksterior berada di
bawah peraturan atau tata tertib yang menjadi landasan hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol tersendiri
oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan seluruh bagian. Misalnya
diwajibkan untuk menjaga desain unit yang dimilikinya dan dilarang secara keras
untuk membawa binatang peliharaan. Dengan kta lain, pemakaian istilah
kondominium lebih merujuk pada “hak guna bangunan”, sementara istilah apartemen
lebih menekankan pada “fisik bangunan”.
Bagi kalangan
pegiat, broker profesional property dan
atau para pekerja bidang properti Indonesia, pembedaan arti kodominium dan
apartemen umumnya dikaitkan dengan bentuk dan dasar kepemilikannya. Istilah
apartemen digunakan untuk menunjukkan hunian vertikal yang disewakan, sedangkan
kondominium adalah apartemen yang dimiliki masing-masing penghuni.
Namun,
meskipun demikian pemilik kondominium tidak memiliki tanah, atap atau jalan
sendiri yang mana mereka berhak melakukan apapun terhadap unit kondominium
mereka. Pemilik kondominium bahkan bisa mengalihkan dan atau menjual ataupun
menyewakan unit-unit mereka kepada pihak lain.
Nah akibat
sifat-sifat diatas, alhasil baik kondominium dan juga apartemen memiliki pangsa
pasar yang berbeda. Dimana para pelaku industri properti di Indonesia
menjelaskan dalam promosinya bahwa kondominium dapat menjadi alternatif
investasi jangka panjang karena dapat dijual atau disewakan kepada pihak lain,
sementara apartemen cenderung merujuk pada hunian tempat tinggal yang menjulang
ke atas (high-rise).
Meski
demikian, pada perkembangan selanjutnya, kini apartemen pun sudah semakin
terbuka dan banyak yang dibangun dengan memiliki status kepemilikan hingga
terkadang perbedaan antara kondominium dan apartemen tidak begitu besar saat
ini.
Selain itu,
ada juga istilah apartemen servis dan apartemen sewa. Apartemen servis adalah =>
“apartemen yang disewakan lengkap dengan layanan harian, sementara apartemen sewa
adalah apartemen yang disewakan tanpa layanan harian atau daily service”.
Jadi apabila
ditanya mana yang terbaik antara rumah susun (rusun), apartemen atau
kondominium? Maka jawabannya kembali kepada diri anda masing-masing. Apakah
anda lebih nyaman tinggal menetap dihunian tertentu atau tidak, dan juga
tergantung pada kondisi keuangan anda masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....