Halaman

27 Juni 2016

Perbedaan Rumah Susun, Apartemen Dan Kondominium

Rumah susun, apartemen, dan kondominium merupakan hunian beda tempat tinggal yang sangat populer dibangun di area perkotaan. Hal ini terjadi semakin sempitnya lahan area perkotaan di Indonesia, mengakibatkan perusahaan properti menjajaki sayap usahanya berinvestasi pada hunian vertikal daripada membangun properti untuk rumah tradisional. Tentu saja hal ini semakin menambah alternatif bagi masyarakat untuk menentukan jenis hunian mana yang kira-kira cocok dengan kondisi keuangan mereka.

Pengacara Top Medan Bidang Rumah Susun, Apartemen Dan Kondominium di Indonesia
Secara faktual jenis hunian vertikal yang dikenal dan populer ditengah-tengah masyarakat properti Indonesia, khususnya di Kota Medan yang bisa dijadikan sebagai pilihan untuk tempat tinggal, yaitu: rumah susun, apartemen dan kondominium memiliki perbedaan.

Nah, untuk mengetahui perbedaan prinsipil antara ke-3 (ketiga) jenis hunian diatas, berikut kami akan menjelaskannya untuk membantu memahami dan menelaah apa yang menjadi perbedaan nyata tipe hunian dimaksud, sebagai bekal bagi anda para advokat yang bercita-cita untuk menjadi pengacara spesialis properti di Indonesia.

1. Tipe Rumah Susun (Rusun)
Sebenarnya banyak istilah yang digunakan untuk menginterpretasikan yang dikenal secara umum sebagai rumah hunian bertingkat ini, namun dalam peraturan perundang-undangan Indonesia secara tegas hanya menggunakan satu istilah saja yang selanjutnya dikenal dengan nama rumah susun. Istilah rumah susun, bisa ditemukan dan dilihat secara tegas dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

Berdasarkan ketentuan undang-undang No. 20/2011 tersebut, rumah susun didefinisikan sebagai => “bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal, dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama”.

Faktor utama yang dapat membedakan rumah susun (rusun) dengan apartemen dan kondominium adalah mengenai fasilitas dari sarana dan prasaran yang ditawarkan. Dimana pada umumnya, rumah susun hanya dilengkapi dengan prasarana dasar, seperti jaringan jalan, drainase, sanitasi, air bersih dan tempat sampah. Sedangkan utilitas umum atau kelengkapan penunjang lain pada lingkungan tinggal rumah susun antara lain adalah jaringan listrik, jaringan telepon dan jaringan gas. Sementara, bila kita melihat dan mencermati fasilitas pada apartemen dan kondominium tersedia fasilitas yang lebih lengkap, mulai dari area wilayah parkir yang cukup luas, adanya kolam renang dan juga sarana kebugaran untuk kesehatan.

2. Tipe Apartemen dan Kondominium
Secara kasat mata, tidak kelihatan ada perbedaan yang nyata antara apartemen dan kondominium, kecuali dari segi penggunaan istilah saja. Namun, menurut para agen profesional properti dan juga para pekerja penggiat profesi properti lainnya di Indonesia, sebenarnya terdapat sedikit perbedaan dari apartemen dan kondominium.

Istilah kata apartemen berasal dari Amerika Serikat (USA) yang merujuk pada satuan hunian yang menempati bagian tertentu dari sebuah gedung. Dari pengertian dan definisi apartemen, dapat diambil kesimpulan bahwasanya apartemen adalah => “merupakan jenis tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan”. Dimana satu gedung apartemen dapat memiliki puluhan atau ratusan unit apartemen. Sedangkan pada Britania Raya dan atau negara-negara persemakmuran, istilah apartemen lebih dikenal dengan nama “flat”.

Sementara, kondominium atau sering disebut di Indonesia dengan nama “kondo” dikenal dalam sistem hukum Italia dan berasal dari kata “con” yang berarti bersama-sama, dan kata “dominium” yang memiliki arti sebagai pemilikan. Maka, secara definisi, kondominium => merupakan bentuk hak guna perumahan di mana bagian tertentu real estate dimiliki secara pribadi, seperti kamar apartemen, sementara dalam hal penggunaan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pendingin, elevator dan eksterior berada di bawah peraturan atau tata tertib yang menjadi landasan hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol tersendiri oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan seluruh bagian. Misalnya diwajibkan untuk menjaga desain unit yang dimilikinya dan dilarang secara keras untuk membawa binatang peliharaan. Dengan kta lain, pemakaian istilah kondominium lebih merujuk pada “hak guna bangunan”, sementara istilah apartemen lebih menekankan pada “fisik bangunan”.

Bagi kalangan pegiat, broker profesional property dan atau para pekerja bidang properti Indonesia, pembedaan arti kodominium dan apartemen umumnya dikaitkan dengan bentuk dan dasar kepemilikannya. Istilah apartemen digunakan untuk menunjukkan hunian vertikal yang disewakan, sedangkan kondominium adalah apartemen yang dimiliki masing-masing penghuni.

Namun, meskipun demikian pemilik kondominium tidak memiliki tanah, atap atau jalan sendiri yang mana mereka berhak melakukan apapun terhadap unit kondominium mereka. Pemilik kondominium bahkan bisa mengalihkan dan atau menjual ataupun menyewakan unit-unit mereka kepada pihak lain.

Nah akibat sifat-sifat diatas, alhasil baik kondominium dan juga apartemen memiliki pangsa pasar yang berbeda. Dimana para pelaku industri properti di Indonesia menjelaskan dalam promosinya bahwa kondominium dapat menjadi alternatif investasi jangka panjang karena dapat dijual atau disewakan kepada pihak lain, sementara apartemen cenderung merujuk pada hunian tempat tinggal yang menjulang ke atas (high-rise).

Meski demikian, pada perkembangan selanjutnya, kini apartemen pun sudah semakin terbuka dan banyak yang dibangun dengan memiliki status kepemilikan hingga terkadang perbedaan antara kondominium dan apartemen tidak begitu besar saat ini.

Selain itu, ada juga istilah apartemen servis dan apartemen sewa. Apartemen servis adalah => “apartemen yang disewakan lengkap dengan layanan harian, sementara apartemen sewa adalah apartemen yang disewakan tanpa layanan harian atau daily service”.

Jadi apabila ditanya mana yang terbaik antara rumah susun (rusun), apartemen atau kondominium? Maka jawabannya kembali kepada diri anda masing-masing. Apakah anda lebih nyaman tinggal menetap dihunian tertentu atau tidak, dan juga tergantung pada kondisi keuangan anda masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....