14 Juli 2016

Cara Menyusun Portofolio Investasi Keuangan

Bagaimana cara mengalokasikan uang yang ada? Produk-produk investasi apa saja yang memiliki prospek cerah? Lalu, kira-kira berapa % (persen) uang yang kita miliki untuk dialokasikan dalam bentuk investasi saham, reksadana, ataupun yang lainnya? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini banyak menyelimuti para profesional mudah yang selama ini bergelut dalam dunia bisnis investasi keuangan.
Cara Menata Kembali Portofolio Bisnis Investasi Keuangan Anda Yang Baik Dan Benar
 
Pengelolaan portofolio dalam bentuk investasi tertentu, sangat membutuhkan naluri bisnis untuk memilih investasi yang tepat dan sangat penting bagi kehidupan finansial kita. Karena secara prinsipil, portofolio investasi setiap individu sifatnya sangat beragam dan unik, tidak bisa kita sama ratakan, dan akan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan faktor dan tujuan berinvestasi ataupun mengacu pada profil dan kemampuan diri masing-masing, baik itu dari segi keuangan yang dimiliki, profil tingkat risiko, dan pengetahuan bisnis yang kita miliki tentang memahami sejauh mana investasi itu.

Sebelum lebih jauh kita membahas tentang cara menyusun portofolio investasi keuangan, kami akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu arti dan pengertian portofolio dalam bidang keuangan. Dalam bidang keuangan portofolio bisa diartikan sebagai => “sekumpulan aset-aset yang dimiliki, bisa berupa investasi yang dimiliki oleh kita ataupun perusahaan. Investasi tersebut bisa berupa uang, deposito, emas, saham, properti, obligasi, dan lain sebagainya.

Memasuki semester II tahun 2016 ini, belajar dari adanya dinamika dunia investasi periode semester I, sudah saatnya kembali untuk mulai menyusun atau menata ulang maupun mengevaluasi ulang portofolio investasi yang telah kita lakukan sebelumnya per-bulan Januari sampai dengan bulan Juni. Hal ini sangat penting, mengingat mungkin ada hal-hal unik ataupun kelemahan-kelemahan yang terjadi di periode investasi keuangan yang kita lakukan sebelumnya. Nah, berikut ini ada beberapa tips, kiat dan langkah yang bisa anda lakukan untuk mulai mengevaluasi portofolio anda, apakah investasi yang dilakukan telah tepat sasaran atau belum? Dan bagaimana tips dan cara melakukan manajemen keuangan?

Teliti dan Kenali Profil Adanya Risiko
Meneliti dan mengenali profil resiko, dapat anda mulai dari berapa sih usia anda saat ini? Seandainya, usia anda masih tergolong relatif sangat muda, silahkan anda menganalisa dengan memilih investasi yang lebih "high rewards", dimana investasi jenis ini mengandung tingkat risiko yang lebih besar, seperti membeli saham dan investasi dalam bentuk reksadana saham. Namun, seandainya usia anda sudah memasuki 50 (lima puluh) tahun, agar lebih mengutamakan untuk memilih berbagai investasi yang lebih “low risk”, seperti obligasi dan reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran.

Setelah anda selesai menganalisis hal-hal yang kami kemukakan diatas, selanjutnya adalah mempelajari bagaimana profil risiko yang anda miliki? Karena pada prinsipnya, semua investasi yang berbentuk high reward biasanya juga akan memiliki high risk. Artinya, semua orang pasti hanya mau mendapat keuntungan dan uang besar, namun tidak semua orang siap untuk menghadapi risiko yang datang menyertainya. Kalau anda sering risau atau kuatir, serta tidak bisa tidur nyenyak disebabkan selalu memikirkan tentang pergerakan saham anda, maka sejujurnya anda tidak cocok berinvestasi dan menanamkan uang anda pada instrumen yang memiliki risiko tinggi alias high risk.

Jadi, bila anda adalah orang yang bertipe selalu menghindari adanya risiko, maka sebaiknya agar menempatkan investasi ada pada obligasi atau reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran. Meskipun kelihatannya sepele, kedua hal di atas akan sangat mempengaruhi tingkat kemauan anda untuk mengalokasikan aset anda yang sifatnya sangat unik antara orang yang satu dengan lainnya.

Penempatan Investasi Aset Sesuai Profil
Nah, setelah anda mengenali secara detail profil diri, maka segeralah tentukan berapa angka porsi yang cocok sesuai dengan kepribadian anda sendiri. Semakin anda memiliki pikiran untuk menghindari risiko, maka anda semakin konservatif.

Untuk ukuran investor yang bersifat konservatif, angka dikisaran 70-75% (persen), bisa dialokasikan dalam bentuk obligasi dan reksadana pendapatan tetap, kemudian dikisaran 15-20 persen untuk saham atau reksadana saham, dan kisaran 5-15 persen untuk savings. Tujuan utama dari investasi yang bersifat konservatif ini adalah dalam rangka untuk melindungi nilai uang terutama bila terjadi inflasi.

Sedangka, bagi anda yang merupakan investor moderat atau agresif, angka dikisaran 35-40 persen bisa dialokasikan ke investasi yang bersifat low risk, seperti untuk obligasi dan reksadana pendapatan tetap. Kemudian pada angka 50-55 persen bisa anda alokasikan terhadap investasi yang lebih tinggi risiko dan keuntungannya, seperti berinvestasi pada reksadana saham ataupun investasi langsung ke saham. Tujuan dari investasi moderat agresif ini adalah dalam rangka untuk mendapatkan percepatan pertumbuhan nilai uang.

Jeli Memilih Jenis Investasi
Jika anda telah mantap memilih jalan untuk berinvestasi di bidang saham, sebaiknya anda harus hati-hati dan ekstra selektif, karena pada prinsipnya tidak semua saham yang ada itu cocok dijadikan objek investasi. Pilihlah jenis-jenis saham yang sesuai dan cocok dengan profil anda sendiri, sangat dianjukan agar jangan membeli jenis saham gorengan, kemudian jangan sekali-kali membeli saham hanya karena adanya rumor yang berkembang ataupun karena direkomendasikan orang lain. Ingat, teliti lebih dahulu sebelum membelinya. Bila belum mengerti tentang instrumen jenis investasi ini, alangkah baiknya mulainya untuk belajar dan jangan memaksakan diri.

Jika suatu waktu, anda berhasrat besar ingin memetik dan menikmati keuntungan dari bursa saham namun tidak mempunyai skill yang memadai untuk bisa langsung terjun ke dunia saham, maka anda bisa memulainya dengan berinvestasi pada reksadana saham. Karena pada reksadana saham, ada banyak manajer investasi yang memiliki kemampuan tinggi untuk mengelola investasi uang anda. Tidak hanya saham saja yang mereka kelola, melainkan juga ada reksadana campuran dan pendapatan tetap.

Namun, meskipun banyak para pakar yang duduk sebagai manajer investasi dalam reksadana saham, jangan lupa agar tetap melakukan tindakan berupa teliti sebelum memilih produk reksadana. Bagaimana caranya? Anda dapat meneliti dan menelaah ataupun membandingkan kinerja reksadana yang satu dengan kinerja reksadana sejenis yang dimiliki oleh perusahaan lainnya. Kemudian, pilihlah produk-produk reksadana yang benar-benar memiliki keunggulan kinerja reksadana lainnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dan juga di saat terjadinya krisis ekonomi, reksadana mana yang mampu bertahan ataupun hanya mengalami sedikit kerugian.

Disamping reksadana saham, obligasi juga bisa menjadi alternatif pilihan yang tidak kalah menarik. Namun, tetap saja harus dicermati dengan baik dalam hal untuk memilih jenis obligasi agar nantinya dapat menghindari terjadinya risiko gagal bayar surat utang. Sebaiknya, tidak salah untuk terlebih dahulu mencek fundamental perusahaan yang bersangkutan.

Tetap Melakukan Evaluasi Dan Rebalancing
Apapun produk investasi yang anda pilih agar senantiasa memilih produk investasi dengan hati-hati, cermat, dan cek setidaknya sekali dalam setahun apakah hasilnya sesuai harapan atau tidak? Lakukan pula metode membandingkan antara produk yang satu dengan produk investasi sejenis lainnya, apakah kinerjanya cukup memuaskan? Jika seandainya tidak, maka tidak salah agar anda memberanikan diri untuk merombak ulang, meskipun keputusan atau kebijakan tersebut akan mendapatkan resiko, yaitu anda akan mengalami kerugian sedikit.

Mengapa harus menunggu waktu selama setahun untuk melakukan evaluasi ataupun rebalancing? Hal ini disebabkan, waktu setahun tersebut merupakan rentang waktu yang sangat baik untuk mengetahui kinerja sebuah produk investasi, jadi tidak bisa terburu-buru dan senantiasa agar memberikan waktu terhadap produk investasi anda untuk dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Demikian cara dan tips untuk menyusun, mengevaluasi dan mengelola portofolio pribadi anda dalam kegiatan bisnis investasi keuangan di masa depan, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah profit bagi anda. Bagi anda yang ingin belajar tentang memulai bisnis online, silahkan baca tulisan kami yang berjudul tips dan cara memulai bisnis online agar dapat memahami ilmu di dunia bisnis online masa depan.

Salam Advokat Indonesia. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....