Para
komunitas dunia blogger tentu sudah sering mendengar diates melitus (DM) atau yang
umum dikenal masyarakat sebagai “penderita penyakit gula”. Di Indonesia, jumlah
para penderita penyakit diabetes melitus (DM) kian tahun terus meningkat bahkan
saat ini telah mulai banyak menyerang usia kaum muda.
Penyakit
diabetes melitus ini juga merupakan penyakit pembunuh terbesar ke-3 (ketiga) di
Indonesia yang jumlah para penderitanya telah melampaui angka 10 (sepuluh) juta
penderita. Mirisnya lagi, akibat tingginya jumlah penderita diabetes ini,
negara Indonesia masuk peringkat ke-7 (ketujuh) dunia.
Adanya
fakta diatas, menunjukkan “prevalensi
tinggi” bahwasanya sebahagian besar penduduk Indonesia cenderung menganut
pola konsumsi yang tidak tepat, misalnya memakan makanan yang tinggi kadar
gula, makanan yang banyak mengandung lemak, dan juga konsumsi jenis makanan yang
tinggi kadar karbohidratnya, serta dibarengi dengan gaya hidup sehari-hari yang
tidak sehat, tingginya tingkat stres maupun kurang aktivitas berolahraga.
Disamping itu, kondisi ini semakin diperparah dengan rendahnya kesadaran
masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan secara terpadu, sehingga
antisipasi keterlambatan menangani diabetes sebelum penderita mengalami
komplikasi tidak ditangani secara maksimal.
Nah, sebelum dilanjutkan pembahasan lebih lanjut dalam blog ini, alangkah baiknya kita mengetahui apa arti, definisi dan atau pengertian dari diabetes melitus (DM) tersebut.
Nah, sebelum dilanjutkan pembahasan lebih lanjut dalam blog ini, alangkah baiknya kita mengetahui apa arti, definisi dan atau pengertian dari diabetes melitus (DM) tersebut.
Mengenal Apa Sih
Diabetes Melitus Itu?
Diabetes
Melitus (DM) adalah => suatu penyakit yang ciri-cirinya ditandai oleh
meningkatnya kadar gula (glukosa)
dalam darah yang berada pada ambang batas normal.
Bila
seseorang telah di vonis menderita penyakit diabetes melitus, tentu sangat
dibutuhkan pengetahuan untuk mengenal prinsip-prinsip dasar bagaimana cara
pengelolaan diabetes melitus agar tidak semakin parah. Adapun prinsip dasar
pengelolaannya adalah: 1) melakukan pola perencanaan diet yang tepat dan
terukur; 2) melakukan olahraga setiap harinya; 3) konsumsi obat yang benar; 4)
rajin mengikuti dan atau mendengarkan penyuluhan kesehatan untuk para penderita
diabetes melitus.
Tujuan
dilakukannya diet pada diabetes melitus dimaksudkan adalah untuk memberikan
makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga membantu:
1)
agar menjaga kadar gula darah mendekati kebutuhan nomal tubuh;
2)
agar dapat memberi cukuk energi untuk melakukan aktivitas harian;
3)
agar mempertahankan atau mencapai berat badan normal;
4)
agar menghindari terjadinya komplikasi lebih lanjut;
Nah,
untuk melakukan diet ini tentu saja ada perbedaan-perbedaan signifikan, meskipun
pada prinsipnya perencanaan makan diabetes melitus sama dengan perencanaan pola
makan orang sehat. Tapi, dalam pola perencanaan makan antara orang yang
mengidap diabetes dengan orang-orang yang bukan pengidap diabetes tentu harus
tetap menjadi pertimbangan utama. Adapun perbedaannya adalah terletak pada perencanaan
makan orang pengidap diabetes harus memenuhi prinsip tepat jumlah, tepat jenis
dan tepat jadwal (3 J), dimana hal penting yang harus diperhatikan adalah
menyangkut kebutuhan energi atau kalori yang ditentukan berdasarkan cakupan umur,
jenis kelamin, berat badan (BB), aktivitas fisik, apakah dalam keadaan ibu
hamil dan/atau menyusui, dan apakah ada komplikasi-komplikasi si pengidap
diabetas. Komposisi energi yang diajurkan adalah 70-70% dari karbohidrat,
10-15% dari protein, dan 20-30% dari lemak.
Pertanyaan
yang sering muncul adalah bagaimana cara atau teknik mengatur diet yang sesuai
untuk para pengidap diabetes? Cara mengaturnya adalah:
1)
makanlah makanan yang sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal yang telah diatur
atau direkomendasikan dokter dan/atau ahli gizi anda;
2)
makanlah makanan yang memiliki sumber karbohidrat kompleks sesuai dengan
anjuran, seperti: nasi, roti, singkong, mie, kentang dan/atau umbi-umbian
lainnya;
3)
makanan yang mengandung sumber karbohidrat yang harus dihindari atau dibatasi
adalah gula pasir, sirup, gula jawa, susu kental manis, madu, dodol, cake,
kecap manis, kue-kue yang manis, dendeng manis, abon manis, es krim, dan
coklat;
4)
kadar sedikit gula untuk bumbu masih diperbolehkan, namun anjuran konsumsi gula
tidak boleh lebih dari 3-4 sendek makan seharinya;
5)
agar senantiasa menggunakan gula alternative atau pemanis buatan dapat
dikonsumsi seperlunya;
6)
agar banyak konsumsi makanan yang berkategori tinggi serat, misalnya
buah-buahan, sayuran, dan produk cereal;
7)
makanlah makanan yang sumber protein rendah lemak, seperti ikan, susu krim,
daging ayam tanpa kulit, tempe, tahu, dan juga yogurt;
8)
agar konsumsi lemak dan minyak tidak secara berlebihan, misalnya dengan
mengurangi makanan yang digoreng dan lebih mengutamakan memakan masakan yang
dimasak dengan cara direbut, dikukus dan dipanggang, kemudian agar dihindari
makanan tinggi kolestrol yang terdapat pada makanan jenis otak, jerohan, kuning
telur, keju, kerang dan lemak-lemak dari hewan lainnya;
9)
agar membatasi konsumsi natrium atau garam, dimana sangat dianjurkan agar tidak
melebihi dari 6-7 gram per-hari (sekitar 1 sendok teh), membatasi penggunaan
vetsin, ikan asin, telur asin, dan juga makanan-makanan kaleng yang diproses
dengan menggunakan garam tinggi maupun dengan memakai kadar gula tinggi;
Berikut
akan kami buat contoh menu sehari-hari yang sangat cocok untuk para pengidap
diabetes melitus, dimana contoh menu yang kami buat ini mengandung 1500 kkal. Adapun
contoh menu tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Waktu pagi hari bisa dimulai dengan meminum susu rendah kalori dan rendah gula
sebanyak 60 gr yang mana energi yang akan dihasilkannya adalah sebesar 260
kkal. Ditambah dengan konsumsi buah apel seberat 125 gr yang mana kalori yang
dihasilkannya 85 kkal. Sebagai selingan bisa mengkonsumsi jus jeruk ataupun jus
mangga seberat 100 gr yang mana kalori yang dihasilkannya sebesar 54 kkal.
2)
Waktu pada siang hari, bisa mengkonsumsi nasi seberat 100 gr = 130 kkal
ditambah dengan tahu/cah tahu toge seberat 60 gr = 95 kkal, ditambah dengan
kangkung/oseng-oseng kangkung seberat 100 gr = 40 kkal dan daging sapi/daging
pindang seberat 50 gr = 150 kkal. Sebagai selingan bisa mengkonsumsi puding
buah seberat 50 gr yang mana kalori yang dihasilkannya sebesar 35 kkal.
3)
Waktu malam hari, bisa mengkonsumsi nasi seberat 100 gr = 130 kkal ditambah
dengan daging ayam/sate ayam bumbu kecap seberat 50 gr = 128 kkal, ditambah
dengan sayuran tumis bumbu bali seberat 60 gr = 144 kkal dan sayuran sayur
lodeh seberat 100 gr = 100 kkal. Sebagai selingan bisa mengkonsumsi minuman
susu rendah kalori dan rendah gula sebanyak 60 gr yang mana energi yang akan
dihasilkannya adalah sebesar 260 kkal.
Demikian tulisan/artikel kami yang berjudul “diabetes melitus sebuah pola perencanaan makan”, semoga bisa bermanfaat bagi anda rekan-rekan pengacara dan/atau sahabat para advokat yang membutuhkan informasi dan atau pemberitaan tentang diabetes melitus, sehingga bisa menghindari komplikasi lebih lanjut bagi para penderita diabetes. Atas perhatian dan kunjungannya ke situs web ini dihaturkan terima kasih. (Sudung Silaen, SH)
Demikian tulisan/artikel kami yang berjudul “diabetes melitus sebuah pola perencanaan makan”, semoga bisa bermanfaat bagi anda rekan-rekan pengacara dan/atau sahabat para advokat yang membutuhkan informasi dan atau pemberitaan tentang diabetes melitus, sehingga bisa menghindari komplikasi lebih lanjut bagi para penderita diabetes. Atas perhatian dan kunjungannya ke situs web ini dihaturkan terima kasih. (Sudung Silaen, SH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....