Setiap
tahunnya perdagangan binatang Kukang (Nycticebus Coucang) ke penjuru
dunia telah menimbulkan keprihatinan, dimana kukang tersebut ditangkap dari
hutan-hutan tropis yang ada di Indonesia. Padahal, salah satu jenis hewan yang
dilindungi karena masuk dalam kategori rentan adalah Kukang (Nycticebus Coucang).
Kukang itu
sendiri terdiri dari 8 (delapan) marga dan terbagi lagi menjadi 14 (empat belas)
jenis yang tersebar mulai Benua Afrika hingga negara-negara di Benua Asia (khususnya
di negara-negara yang berada kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara). Di hutan-hukum
tropis Indonesia, hanya ada 1 (satu) marga kukang yaitu jenis => “Nycticebus”.
Mengenal Lebih Dekat Kukang
Kukang
adalah => sejenis hewan primata yang hidup di atas pohon. Dimana, keberadaan
Kukang (Nycticebus Coucang)
semakin terancam karena banyak dijualbelikan di pasar gelap secara melawan hukum (ilegal), untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan ataupun
dikonsumsi dagingnya untuk obat.
Ada beberapa
hal yang menarik dari kukang yang wajib diketahui agar kita bisa mengenalnya
lebih dekat, sehingga memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan kelangsungan
hidup hewan di hutan-hutan Indonesia yang jumlahnya tinggal sedikit ini.
Kukang
Binatang kukang
ini sebenarnya memiliki gigitan yang beracun. Sebagai hewan yang tidak terlalu
kuat dalam bertarung melawan pemangsa atau predatornya, kukang memiliki
mekanisme pertahanan diri, yaitu berupa gigitan beracun.
Racun yang
dimiliki kukang ini berasal dari air liur kukang yang akan ikut masuk ke dalam tubuh
lawan lewat tancapan giginya. Selain dari pada itu, racun dari air liur kukang
juga digunakan untuk melindungi keluarga dan atau anaknya yang masih kecil. Caranya
adalah kukang betina akan menjilatkan air liur ke seluruh rambut anak kukang
untuk melindunginya.
Kukang terbesar dan terberat di temukan di Negara India dengan berat 1 kilogram sampai dengan 2 kg. Sedangkan kukang terkecil ditemukan di Indonesia, tepatnya di Pulau Kalimantan dengan berat hanya 250 s/d 500 gram.
Kukang terbesar dan terberat di temukan di Negara India dengan berat 1 kilogram sampai dengan 2 kg. Sedangkan kukang terkecil ditemukan di Indonesia, tepatnya di Pulau Kalimantan dengan berat hanya 250 s/d 500 gram.
Kukang Kecil
Sama seperti
binatang-binatang lainnya, kukang jantan juga memiliki wilayah teritorial.
Kukang jantan akan meninggalkan penanda bau dari tubuhnya untuk memberitahu
kukang lain, jika wilayah tersebut adalah miliknya. Jika ada kukang lain yang
masuk dan mencari makan di daerahnya, maka akan terjadi pertarungan untuk
mempertahankan area kekuasaannya.
Kukang memiliki
mata yang sangat besar, dalam rangka untuk membantunya melihat dalam keadaan gelap
gulita, karena kukang adalah salah satu jenis hewan nokturnal, sehingga lebih banyak aktif pada waktu malam hari
terutama saat mencari makan. Dalam semalaman, kukang dapat berkelana hingga
sejauh kurang lebih 8 kilometer. Untuk ukuran hewan yang berkategori kecil dan
lambat, tentu saja jarak tersebut boleh dikatakan cukup jauh dan sangat mengangumkan
karena kemampuan jelajahnya.
Cara
bergerak kukang mirip sekali dengan gerak ular. Hal ini, dikarenakan susunan
tulang belakang kukang jauh lebih banyak dari pada jenis hewan bertulang
belakang lain seperti kera atau harimau. Jari kedua dari kukang lebih kecil
dari yang lain. Hal ini berguna saat kukang menggenggam dahan pohon agar lebih
kuat. Sementara, area yang dianggap rumah oleh seekor kukang bisa selebar 6,4
km2 dan kukang bisa tidur di 60 tempat yang berbeda sesuai dengan
apa yang dia inginkan.
Kukang Makan
Mata dari kukang
memiliki selaput yang dapat memantulkan cahaya yang disebut tapetum lucidum.
Mekanisme pemantulan cahaya ini mirip sekali dengan yang dimiliki oleh kucing.
Kukang dapat
hidup hingga berumur 25 tahun. Kukang betina mengalami kehamilan hingga 6
bulan. Bayi dari kukang memiliki berat kurang dari 50 gram.
Kematangan
organ reproduksi dari kukang adalah 10 bulan untuk kukang betina dan satu tahun
untuk kuskus jantan. Biasanya,
kukang bisa kawin hingga dua kali dalam setahun. Seekor kukang hanya memiliki 1
bayi setiap melahirkan.
Kukang
adalah jenis hewan omnivora. Hewan ini memakan macam-macam serangga, cacing,
mamalia kecil, buah, daun, dan berbagai jenis telor.
Semoga
dengan adanya tulisan ini dapat berguna bagi anda untuk mengenal secara dekat hewan
Kukang (Nycticebus Coucang).
Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....