"Vaksinasi merupakan usaha bersama antara pemerintah dan rakyatnya untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Advokat Hasudungan, SH, Senin (25/10).
Menurut pengacara yang akrab dipanggil Sudung Silaen ini, harus ada kekompakan dan sinergi antara pemerintah dengan masyarakatnya untuk mensukseskan program vaksinasi tersebut di Medan.
"Kalau pihak yang satu mendukung dan yang lain tidak, aku rasa program tersebut tidak akan berhasil dengan baik,” jelas Advokat dari Kantor Advokat Hasudungan Silaen dan Rekan tersebut.
Dijelaskannya, memang pemberian vaksin adalah kewajiban pemerintah sebagai salah satu wujud dan bukti nyata untuk melindungi rakyatnya agar terhindar dari wabah Covid-19, maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukungnya.
"Itu upaya keras bersama agar rakyat Indonesia khususnya di Medan menjadi sehat," jelas Sudung Silaen.
Memang ada isu sebagian masyarakat Medan masih menolak untuk divaksin, itu karena mereka belum memahami secara menyeluruh manfaat vaksin Covid-19 tersebut.
"Aku menilai masyarakat kurang cerdas kalau masih ada yang menolak untuk divaksin, karena lebih banyak manfaatnya dari segi kesehatan," jelas advokat ini.
Sudung Silaen menggambarkan di negara lain, warganya sudah mulai menanggalkan masker dan menganggapnya sebagai flu biasa, itu karena pemerintah dan masyarakatnya kompak memerangi kasus Covid-19 tersebut dengan pemberian vaksin.
Salah satunya mereka rela dan meminta sendiri untuk divaksin sehingga upaya bersama itu tercapai.
Namun begitu, kata Sudung walau kita sudah divaksin bukan berarti kita seenaknya mengabaikan Protokol Kesehatan (Prokes), melainkan lebih memperketat lagi sehingga kita bisa menutup rapat penyebaran Covid-19.
"Tolong dibuang anggapan kalau sudah divaksin bakal tidak terkena Covid lagi," jelasnya.
Mengenai PPKM di kota Medan, Hasudungan Silaen sangat mendukungnya meski Medan masuk kategori level 2. Buktinya selama PPKM diberlakukan, kasus harian Covid-19 memperlihatkan penurunan yang sangat baik dibanding sebelum PPKM diberlakukan di Medan.
Silaen mengakui dampak PPKM bermanfaat menurunkan angka Covid-19. Tapi disisi lain PPKM juga berdampak terganggunya ekonomi warga karena banyaknya usaha tutup dan jam kerja juga dibatasi.
"Saya setuju PPKM Medan tetap diberlakukan agar kasus Covid-19 semakin turun. Hanya saja perpanjangan PPKM harus pula diikuti bantuan dari pemerintah dan gencar pemberian vaksin kepada warga yang terdampak," jelas Sudung.
Hasudungan menambahkan, saat ini Pemko Medan sedang memaksimalkan salah satu program prioritas bagi warga yakni di bidang kesehatan. Pemko Medan terus melakukan upaya akselerasi vaksinasi terhadap para pelajar.
Saat ini jumlah pelajar yang dapat divaksin di kota Medan yaitu sebanyak 105.651 pelajar, dan dari jumlah itu capaian dosis vaksin yang telah disuntikkan sebesar 80%. Dengan target vaksinasi bagi pelajar per harinya 5000 dosis.
Sedang vaksinasi untuk guru, saat ini capaian vaksinasi sudah 86 persen, karena terkendala oleh kondisi komorbid guru dan beberapa guru yang masuk waktu kehamilan sehingga tidak dapat divaksin lagi.
Saya berharap, "Pemko Medan dan masyarakat juga akan terus melakukan pengawasan penerapan disiplin protokol kesehatan pada proses pembelajaran tatap muka nantinya," jelas Sudung Silaen.