05 Agustus 2016

Marketing Kampanye Politik Online Pilkada Tebing Tinggi 2017

Penggunaan media digital online untuk marketing event kampanye di Pilkada Walikota dan Wakil Tebing Tinggi 2017, hal mana kampanye online dimaksud terlihat jelas di penggunaan akun-akun media sosial seperti twitter dan juga facebook yang dilakukan secara interaktif, dengan kata lain kampanye online ini sangat diperlukan untuk memperkenalkan nama calon si kepala daerah. Jadwal pelaksanaan Pilwalkot Tebing Tinggi 2017 sudah semakin dekat yang mana event pilkada dimaksud akan diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2017 yang akan datang. Meskipun masih dalam beberapa bulan lagi, tapi riak-riak untuk mencari pola ideal dan jitu untuk sosialisasi dan atau kampanye politik online agar bisa menang pada suksesi pemilihan kepala daerah di ajang pesta demokrasi pemilu dan/atau pilkada sudah mulai hangat dan sangat memanaskan.

Marketing Internet Kampanye Politik Online dan Sosialisasi Pilkada Walikota Tebing Tinggi Deli Sumatera Utara

Adanya gelombang semakin memanasnya Pemilihan Walikota dan Wakil Tebing Tinggi 2017 dijejaring media sosial berdasarkan pantauan penulis adalah melalui pemuatan berita-berita tentang rekam jejak dari masing-masing nama calon walikota tebing tinggi 2017. Dengan kata lain, mesin kampanye atau mesin sosialisasi mulai bekerja (apakah orang tersebut adalah simpatisan, relawan ataupun team sukses) yang mulai bekerja dalam rangka mempersiapkan diri untuk merancang strategi sosialisasi dan atau kampanye politik terselubung untuk memperkenalkan atau mempromosikan nama-nama bakal calon Walikota dan Wakil Tebing Tinggi 2017 di Sumatera Utara (Sumut), baik calon yang dimaksud berasal dari partai politik maupun jalur independen.

Tidak hanya pilwalkot tebing tinggi saja yang mulai hangat dibicarakan secara online, nama calon pilbup tapteng 2017 dan juga nama calon pilgubsu 2018, riak-nya semakin menghangat dibahas konstituen, buktinya di media sosial facebook dan twitter, bahkan juga sudah mulai bergejolak membicarakan masalah pemilihan legislatif dan juga pemilihan presiden 2019 yang akan datang. Dengan kata lain pula, para kandidat dan atau simpatisan, relawan serta team sukses telah turut pula mulai mempersiapkan diri untuk perlu kiranya merancang strategi kampanye politik baik offline/during maupun online/daring untuk menggolkan calon-calonnya di pemilihan umum yang akan segera dilaksanakan.

Tentu saja dalam rangka mempromosikan dan atau memperkenalkan para calon jagoannya masing-masing, para simpatisan, relawan atau tim sukses maupun para politisi dan juga partai politik ada yang memilih cara kuno yang dianggap masih tradisional, dimana masyarakat umum menyebutnya dengan nama “calon kepala daerah spanduk”, “calon wakil kepala daerah spanduk” atau “politisi spanduk”.

Munculnya calon kepala daerah spanduk ataupun politisi spanduk yang banyak timbul secara tiba-tiba menjelang diadakannya pesta demokrasi rakyat, disinyalir tanpa basis massa dan atau tanpa memiliki konsep visi dan misi yang kuat, dimana sebagian lazim melakukannya dengan cara cerdik yang sedikit lebih kreatif dan efektif serta ekonomis.

Berdasarkan pengalaman, penggunaan  kampanye politik online ataupun sosialisasi politik digital marketing pada pelaksanaan pilkada-pilkada di Sumatera Utara, Sumut misalnya pilkada tebing tinggi 2012, pilgubsu 2013 dan juga pemilu legislatif serta pemilu presiden 2014 yang lalu, sosialisasi dan atau kampanye pilkada/pemilu kreatif memerlukan biaya yang begitu besar dan persaingan yang sangat ketat terjadi hampir di semua daerah yang ada di tanah air. Sehingga tak dapat dipungkiri, banyak usaha/bisnis dadakan yang tiba-tiba muncul untuk sosialisasi dan juga kampanye politik pada ajang pesta demokrasi Pilgubsu, Pileg dan Pilpres.

Salah satu usaha/bisnis yang akan kami soroti adalah pola usaha yang dilakukan oleh para pebisnis yang memiliki keahlian pada bidang “Digital Intenet Marketing”, yakni dengan menawarkan mampu mencari konsep sosialisasi atau kampanye online yang kreatif & efektif, tepat sasaran dan tentu saja dengan menawarkan berbiaya murah. Konsep para pelaku bisnis bidang digital marketing ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital tercanggih & terkini, yang sering disebut dengan nama “e-Campaign” atau “Internet Campaign” dan juga “Mobile Campaign”.

Pada prinsipnya, bila kita pelajari pola dan konsep jasa sosialisasi digital atau jasa kampanye digital yang ditawarkan adalah dalam bentuk:
  1. Mengelola, mencari dan memanajemen berita-berita yang terbit via internet, menenggelamkan berbagai berita negatif yang merugikan si calon, mendorong munculnya berita positif untuk tampil di halaman pertama google dengan cara memaksimalkan penggunaan teknik optimasi SEO (Search Engine Optimization) yang tepat dengan menggunakan tenaga yang ahli seo Indonesia, pakar seo Indonesia, master seo Indonesia, Konsultan seo Indonesia dan atau praktisi SEO Indonesia;
  2. Melakukan kegiatan sosialisasi dan atau kampanye di internet dengan menggunakan teknik optimasi SEM (Search Engine Marketing), berupa membuat atau menerbitkan iklan berbayar di google, facebook, twitter, instagram, path, BBM, line, whatsapp, dan lain sebagainya, setelah terlebih dahulu melakukan research secara komprehensif terhadap seluruh penggunaan kata-kata kunci target utama yang akan selanjutnya akan dikelola secara maksimal sebagai materi iklan ataupun banner, berdasarkan keywords yang lazim diketik para pengguna internet menggunakan berbagai mesin pencari dan jejaring media sosial;
  3. Melakukan sosialisasi dan atau kampanye politik di berbagai sosial media yang tepat sasaran, misalnya dengan merumuskan pemilihan konten dan waktu yang tepat untuk bersosialisasi memperkenalkan si calon;
  4. Melakukan sosialisasi dan atau kampanye politik kreatif dengan video yang berdurasi pendek, serta pemilihan konten yang tepat setelah melakukan research sebelum memproduksi video tersebut;
  5. Membangun karakter dan juga mengisi berbagai konten pada website/situs dan media sosial, serta secara berkala mencek dan mengukur tingkat kunjungan pengunjung dan respon dari pihak manajemen;
  6. Melakukan Online Reputation Management (ORM);
  7. Membuat gambar visual yang unik dan menarik untuk menjelaskan visi dan misi si calon;
  8. Dan teknik-teknik lainnya;
Tetapi satu hal yang harus jadi pemikiran bersama, bahwasanya mendiskusikan strategi sosialisasi atau kampanye yang efektif dan terarah ataupun dengan konsep berbiaya murah adalah harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan hukum yang berhubungan dengan pemilu/pilkada dan juga yang diatur oleh KPU/KIP (Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilu) dan juga BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu), misalnya melalui PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) dan PERBAWASLU (Peraturan Badan Pengawas Pemilu), sehingga terhindar dari adanya sanksi administratif ataupun sanksi atas pelanggaran pemilu lainnya.

Disamping pola atau strategi yang akan dijalankan dalam sistem digital marketing untuk pilkada ataupun pemilu sebagaimana kami gambarkan diatas, penyampaian pesan politik melalui handphone juga banyak dilakukan. Misalnya dengan mengirimkan berbagai pesan singkat (SMS) ke pengguna ponsel yang hampir 1:1 dengan jumlah penduduk, yang mana 1/2 jumlah penduduk Indonesia telah bergelut menggunakan internet mobile via hp. Nah, pangsa pasar inilah yang nota bene merupakan para pemilih di grassroots yang jumlahnya dominan dan belum menentukan pilihannya jatuh kepada siapa. Dengan kata lain pemilih di grassroots inilah yang harus diberi keyakinan kuat untuk tanpa ragu-ragu memiliki si calon (dalam hal ini adalah si calon adalah klien dari digital internet marketing).

Sebenarnya konsep atau pola penggunaan sosialiasi kreatif atau kampanye kreatif menggunakan media digital online, sedikit banyaknya adalah mengadopsi teknik kampanye pada pemilihan presiden USA yang dimenangkan oleh Barrack Obama tempo hari, sehingga oleh para pelaku digital Indonesia kemudian menggunakannya pada pelaksanaan PEMILUKADA di DKI Jakarta tahun 2012 lalu yang dimenangkan oleh pasangan Jokowi dan Ahok, kemudian pola yang sukses ini dipakai pada oleh team Jokowi dan Jusuf Kalla pada pelaksanan pemilu presiden tahun 2014 yang lalu.

Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika terjadi penyelenggaraan pilkada gubernur DKI Jakarta tahun 2012, sosialisasi dan kampanye politik online via digital internet marketing yang dilakukan oleh team Jokowi - Ahok adalah juga menggunakan tenaga ahli, pakar, master dan praktisi atau konsultan intenet marketer di Indonesia.

Belajar dari teknik sosialisasi dan kampanye politik digital yang dilakukan team pada era Jokowi dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012 yang sangat menginspirasi tersebut, kemudian melanjutkan penerapannya sekarang ini, mulai dari sosialisasi atau kampanye Pilkada, Pilwalkot, Pilbup, Pilgub diberbagai daerah provinsi/kabupaten/kota yang ada Indonesia, hingga menjelang pemilihan calon legislatif (pileg), pemilihan calon dewan perwakilan daerah (DPD) dan nantinya dilanjutkan dengan pemilihan calon presiden periode 2019-2024.

Tentu saja event pilkada dan pemilu langsung ini menciptakan berbagai ide yang cemerlang yang ideal digunakan oleh para pegiat dan atau pemerhati bidang digital internet marketing, tentu saja dengan catatan benar-benar menguasainya atau memahami cara atau strategi yang tepat, jitu dan akurat, serta sangat ideal untuk kemudian diaplikasikan dalam bentuk pekerjaan memenangkan para calon kepala daerah, calon dewan perwakilan rakyat, calon dewan perwakilan daerah ataupun calon presiden RI tidak hanya sekedar memiliki relawan, simpatisan atau tim sukses ataupun media center, namun keberadaannya tidak terorganisir dengan baik dan maksimal.

Keberadaan team di media center, khususnya team internet marketer harus mampu bekerja dan memang ada yang khusus diberi tugas dan wewenang pada pos melakukan sosialisasi ataupun kampanye online di internet, team akun pada channel yang tepat untuk dikelola, berjiwa sebagai aktivis jejaring sosial media, merupakan pakar gadget dan pengelola berbagai komunitas online di Indonesia yang bekerja secara simultan, komprehensif dan berdedikasi tinggi untuk melakukan pekerjaan optimasi Search Engine Optimization dan Social Media Optimization.

Bagaimana dan dari mana harus memulai sosialisasi atau kampanye online di pilkada ataupun pemilu langsung Indonesia? Cara memulainya adalah dengan memilih tim-tim yang benar-benar terbaik, berkualitas, memiliki integritas dan merupakan tenaga ahli, pakar, master atau konsultan profesional yang dapat membantu dan mengarahkan setiap tanggung jawab yang diberikan kepadanya, tidak hanya sekedar membuat akun atau meniru apa yang sudah dilakukan orang lain, kemudian share datau mention sana sini, buat akun bodong, bayar followers palsu dan membeli likes dengan harga murah meriah. Karena bila team kampanye online anda melakukan hal seperti ini, sudah bisa dipastikan akan sia sia, karena memiliki akun abal-abal hanya akan membuat sosialisasi atau kampanye yang dilakukan adalah kepada konstituen bodong. Biaya murah meriah tentu tidak akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, carilah relawan, simpatisan ataupun tim sukses yang benar-benar “ahli strategi sosialisasi marketing online” atau “ahli strategi kampanye online” yang memiliki konsep, pola yang matang dan ideal untuk dijadikan sebagai taktik dan strategi yang tepat serta dinamis untuk dapat bersaing di dunia online, mulai dari seleksi pemilihan nama-nama akun, selalu tampil di halaman pertama mesin pencari dengan pemilihan kata kunci yang diketik oleh para pengguna search engine, hingga berbagai konten berkualitas (baik tulisan, gambar dan video) yang disajikan, kemudian dengan sukarela dibagikan oleh banyak pengguna media sosial milik yang lainnya, sehingga sangat jelas sosialisasi atau kampanye politik online yang terarah dan tepat sasaran sehingga dapat memenangkan anda sebagai calon kepala daerah (khususnya untuk Pilwalkot Tebing Tinggi Deli 2017, Pilgubsu 2018), calon legislatif, calon perwakilan daerah (DPD), atau calon presiden RI tahun 2019 yang akan datang.

Demikian tulisan kami yang membahas tentang bagaimana mencari pola sosialisasi atau kampanye marketing online yang ideal untuk pelaksanaan pemilihan walikota/wakil walikota Tebing Tinggi tahun 2017, dan juga untuk strategi di pemilihan gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu 2018), pemilihan legislatif (pileg 2019) dan pemilihan presiden (pilpres 2019) pada pilkada atau pemilu langsung dan serentak di wilayah Republik Indonesia. Semoga bermanfaat. Salam Advokat/Pengacara/Lawyers Indonesia. Bila anda inging mengetahui tentang tentang kami <= silahkan klik langsung untuk membacanya. Terima kasih (Silaen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Link Aktif, Harap Maklum BOSS.....